Cari di Blog Ini

Minggu, 15 Maret 2015

Kisah Nabi Idris as

Seiring dengan berjalannya waktu, keturunan Nabi Adam as berkembang biak dan beranak cucu. Mereka menyebar ke berbagai penjuru dunia. Banyak diantara mereka berbuat kerusakan dan durhaka kepada Allah swt. Mereka saling bermusuhan dan berperang, perbuatan keji dan mungkar merajalela.

Untuk mengingatkan orang-orang yang sesat dan menghindarkan dari kerusakan yang lebih besar, Allah mengutus Nabi Idris as sebagai seorang nabi dan rasul untuk mengingatkan dan menyeru mereka agar kembali ke jalan yang benar.

Nabi Idris adalah keturunan Nabi Syits, anak bungsu Nabi Adam. Allah menurunkan 30 shahifah (lembaran) kepada Nabi Idris as. yang berisi petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya, terutama kepada keturunan Qabil yang durhaka kepada Allah. Dengan diturunkannya shahifah itu, maka resmilah Idris diangkat menjadi nabi dan rasul Allah.

Pengetahuan Nabi Idris
Nabi Idris adalah orang yang mula-mula pandai menulis dengan pena, pandai membaca, mengetahui ilmu falak (perbintangan/astronomi), ilmu hitung, pandai menjahit, menunggang kuda, dan dialah yang mula-mula berani memerangi orang-orang yang sesat dan durhaka.

Nabi Idris banyak mempelajari kitab-kitab yang diturunkan kepada Nabi Adam dan Nabi Syits. Beliau yang orang pertama yang pandai menggunting dan menjahit pakaian. Sebelum itu, semua orang memakai pakaian dari kulit binatang.

Nabi Idris as. mempunyai kekuatan yang luar biasa, sehingga beliau mendapat gelar Asad ul-usud (singa segala singa). Dengan keperkasaannya itulah beliau memerangi kaumnya yang durhaka kepada Allah dan mengingkari syariat-Nya. Dengan segala kelebihannya itu, Nabi Idris as justru senantiasa ingat kepada Allah swt. sehingga beliau mendapat derajat yang tinggi sebagaimana dalam firman Allah surat Maryam : 56-57

" dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) Idris (yang tersebut) dalam Al Qur'an. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan kami mengangkatnya ke martabat yang tinggi."

Dalam sebagian riwayat diceritakan bahwa Nabi Idris as diberi kesempatan untuk bertemu dan berkenalan dengan para malaikat, beliau mengajukan permintaan untuk melihat alam ghaib. Permintaan itu dikabulkan. Maka naiklah Nabi Idris as ke langit yang keempat, sebagian ulama mengatakan, bahkan sampai langit yang keenam.

Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang bersumber dari Anas bin Malik, dinyatakan: "Ketika Nabi Muhammad saw dan Jibril melalui suatu tempat pada peristiwa Isra' Mi'raj, Beliau sempat bertemu dengan seseorang yang menyambutnya seraya berkata: " selamat datang wahai Nabi dan saudaraku yang shaleh" maka Nabi Muhammad saw betabya kepada Jibril, "siapakah dia?" Jibril menjawab "Idris".

Hikmah kisah Nabi Idris as:
1. Kita harus meniru sifat sabar dan keshalehan Nabi Idris as
2. Kepandaian yang dimiliki Nabi Idris as tidak membuat dirinya sombong dan besar hati.
3. Pengetahuan yang didapat Nabi Idris as. didapat dari ketekunannya menelaah alam dan mempelajari shahifah Nabi Adam dan Nabi Syits as. Sebuah contoh yang patut kita teladani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar